Rabu, 14 Oktober 2015

Menigktakan Daya Saing Guru PAI

Menigktakan Daya Saing Guru PAI - Peraturan Menteri Agama RI No. 16 tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan Agama pada Sekolah pada bagian pengertian menjelaskan, bahwa pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian dan keterampilan peserta  didik dalam mengamalkan ajaran agamanya  yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Sedangkan Guru Pendidikan Agama mengacu pada pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, memberi teladan, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Sebuah evaluasi mengenai sosok guru agama yang sering tergambar sejak  dulu adalah sosok tua, kurang bergaul, tak  paham teknologi, lebih sering ceramah di depan siswa, cara menilai siswa seadanya, penyampaian materi yang membosankan karena kerap diulang-ulang dan seringnya membuat suasana ngantuk. Tak jarang siswa menganggap pelajaran agama sekedar  formalitas karena pendidikan agama adalah pelajaran wajib sebagai konsekuensi bahwa negara kita amat menjunjung tinggi nilainilai ketuhanan dan berlandaskan Pancasila. Seiring dengan perkembangan zaman berikut tantangannya, permasalahan yang makin kompleks seperti kenakalan remaja, kebobrokan moral pelajar, termasuk juga  ‘wabah’ intoleransi dan radikalisme,  kita mulai dibukakan mata  dan telinga bahwa pendidikan agama tidak bisa lagi dipandang sebelah mata dan main-main karena kenyataannya pendidikan agama di Indonesia merupakan pondasi dasar dan utama dalam pembentukan karakter (akhlakul karimah).
Menigktakan Daya Saing Guru PAI
Menigktakan Daya Saing Guru PAI - Kesadaran akan pentingnya posisi penting pendidikan agama terutama di sekolah umum tak lantas dengan serta merta para guru agama khususnya guru  mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) langsung menanjak pamornya, memiliki posisi tawar tinggi di sekolah, menjadi salah satu guru favorit siswa dan istilahnya memiliki daya saing tinggi terhadap guru-guru mata pelajaran lain.  Bukan dalam maksud meletupkan semangat bersaing secara sempit, namun meminjam terminology “fastabiqul khairat” berlomba dalam kebaikan para guru PAI harus senantiasa meng-upgrade dirinya agar berkembang dan memiliki nilai lebih.
Menigktakan Daya Saing Guru PAI - Dalam konteks sumber daya manusia (SDM), sosok guru adalah sumberdaya  penting di balik kesuksesan pendidikan.  Daya saing yang dimaksud adalah kapasitas guru untuk menghadapi tantangan persaingan di era global baik di tingkat lokal, nasional bahkan internasional. Daya saing merupakan kemampuan menghasilkan produk atau jasa dalam pendidikan dan mendapat pengakuan. Berikut adalah kata kunci terkait guru berdaya saing tinggi:
  1. Inovasi,  guru mampu  memper kenalkan  ide, produk,  jasa  atau hal-hal baru yang  mendukung kemajuan pendidikan
  2. Upaya pengembangan perbaikan dalam hal pendidikan baik ide, metode maupun bahan ajar
  3. Adanya proses terus menerus dalam merubah pengetahuan dan ide menjadi  cara yang lebih baik
  4. Proses adopsi sesuatu atau pola perilaku yang baru ke dalam budaya Mengacu pada permasalahan guru pendidikan agama yang dikemukakan di awal maka guru pendidikan agama harus memiliki kesadaran tinggi untuk mengubah perilaku maupun kompetensinya baik kompetensi pedagodik, kompetensi
Menigktakan Daya Saing Guru PAI - profesional, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian maupun kompetensi kepemimpinan (leadership) agar mampu memiliki daya saing tinggi, sejajar dengan guru mata pelajaran lain dan yang sangat penting adalah bagaimana para guru agama menjadi sosok yang disukai para peserta
didik.

Menigktakan Daya Saing Guru PAI Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Pralistyaputra

0 komentar:

Posting Komentar